Monday 4 May 2015

Sinopsis Exo Next Door Ep 6

Posted by Unknown at 09:13




Halo chingu..:)
Aku kembali lagi membawa recaps..hehe.
Yup, postinganku kali ini adalah sinopsis Exo Next Door eps 6. Episode 6? Hehe, ya benar, karena aku bingung mau posting apa lagi hari ini, aku putuskan untuk buat sinopsis episode 6 nya Exo Next Door.
Aneh juga ya, semua kalo buat recaps mah episode nya maju, aku malah mundur. Yah mau gimana lagi, #gwe_mah_gitu_orangnya. Suka jalan mundur.
–geleng geleng kepala, lagi absurd banget nih aku. Wakawka xD-
Langsung aja yah, cuss :D




“Ji Yeon Hee. Kau Ji Yeon Hee kan?” tanya Chan yeol masih dengan senyum manisnya.
Yeon Hee hanya bisa meneguk ludahnya dan memelototinya tanpa berkedip. –pelototannya Yeon Hee ini bahkan ngalahin Do, saking buletnya. Haha xD-
“Bagaimana dia tahu?” pikirnya.
“Apa? Apa aku terlihat ceroboh sampai tidak tahu nama karyawan sendiri?”
“Tidak”
“Apa kau tidak merasakan apapun saat aku menyebut namamu?” ujar Chan yeol over PD.
“Takut? Bersemangat? Menakjubkan? Terhormat?” pikir Yeon Hee.
“Aku.. merasa.. terhormat?” jawab Yeon Hee takut-takut. Memecahkan monolognya si Chan yeol selama ini.
Wajahnya Chan yeol langsung drop, tak percaya. Ia mendengus. –Bang Chan yeol emang ngarep apa? xD-
“Lupakan. Pergi saja.” Usir Chan yeol.
“Apa dia tidak megatakan padaku untuk bekerja saja?” pikir yeon Hee.
“Dan siapa bilang kau boleh berhenti? Aku menerima permintaan maafmu. Adapun kesalahpahaman harus kita luruskan.” Ujar Chan yeol seolah membaca pikirannya.
“Apa ini? Dia ingin aku tetap bekerja?”




Seperti biasa Yeon Hee sedang bermalas-malasan di tempat tidurnya saat pesan Line dari Chan yeol masuk.
C: Bekerjalah mulai jam 3 sore. Bersiaplah untuk upacara penerimaan.
Yeon hee melotot.
“Upacara penerimaan?” ujar Yeon Hee cemas. Ia terus saja berjalan mondar mandir.
“Untuk pekerjaan paruh waktu ada upacara penerimaan? Apa yang harus aku siapkan? Apa yang mereka rencanakan?” ucap Yeon Hee takut.




Ia pun membayangkan ia di interogasi oleh Chan yeol dkk tanpa henti. Semuanya menanyakan hal yang berbeda di saat bersamaan dan terus menerus.
“Berapa usiamu? Berapa tinggimu? Jenis makanan apa yang kau sukai? Berapa banyak pacar yang kau punya? Apa yang kau pikirkan?” ujar mereka bersahut-sahutan. –gubrakk ini pertanyaan gaada mutunya sama sekali xD-
“Tidak mungkin! Cowok cowok itu, maksudku, Exo akan mewawancaraiku?” ujar Yeon Hee tak percaya. Ia terlihat stress.
“Aku beruntung sekali.” Ucap Yeon Hee dengan senyum, setengah sinting. Haha.
Yeon Hee pun berpakaian rapi, bersiap untuk wawancara.
“Bahkan jika aku akhirnya dipecat, aku tak boleh melewati kesempatan ini.” Ujar Yeon Hee penuh
tekad.




Sementara itu ada 3 orang gadis fan Exo yang memandangi rumah kediaman Chan yeol dkk.
“Bagaimana jika kau salah?”
“Aku yakin. Kali ini aku pasti benar.”
Tiba-tiba mereka menoleh dan melihat ada Gwangsu yang sedang berjalan sehabis berbelanja. Gadis-gadis itu pun menyerbu Gwangsu. Mereka menanyainya tanpa jeda.
“Permisi. Apakah Exo oppa tinggal disini?”
“Mereka pindah kesini kan?”
“Lihatlah dia, pasti kita salah.”
“Cepatlah jawab kami.”
“Apakah dia tidak tahu?”
“Ayolah.”
“Apa kita salah?”
“Sepertinya kita salah lagi. Ayo kita pergi.”
Gadis gadis itu pun pergi meninggalkan Gwangsu yang shock. Ia bahkan belum menjawab secuilpun saking terkejutnya.




Gwangsu kembali ke camp dengan menguntit (?) laptop dari dalam rumah. Ia penasaran dengan apa yang dikatakan gadis-gadis itu. Ia mncoba memasukkan nama Ekso, Xo, Exalt pada search engine, dan tak kunjung menemukan hasil yang cocok.
Tiba-tiba saja setelah ia mendapati halaman yang benar ketika ia memasukkan keyword Exo.
“Huh? Orang-orang jelek dari rumah sebelah?” ujarnya.
Muncul sebuah homepage yang menunjukkan cuplikan mv mama, menunjukkan kekuatan masing-masing member.
“Apa?! Huh?” teriak Gwangsu kaget.




Sementara itu Yeon Hee sedang berada di kamarnya berlatih bicara dengan bantal bermuka Chan yeol dkk.
“Aku tidak boleh melihat mata seseorang ketika berbicara. Jadi aku punya saran, bagaimana kalau kita lakukan upacara penerimaan online secara kecil-kecilan?” ujar Yeon Hee pada bantal-bantal Exo. –haha, absurd sekali ni anak, xD-
“Sampai jumpa di dunia maya.” Ujar Yeon Hee takut-takut melihat bantal Chanyeol.
Bantal Chan yeol menunjukkan ekspresi tak tertariknya. Yeon Hee panik.
“Bisakah kau membiarkan aku bekerja saja? Aku akan bekerja kkeras semampuku!” pinta Yeon Hee memelas pada bantal-bantal yang lain.
Waktu penerimaan tinggal 5 menit lagi, dan Yeon Hee pun menyerah.
“Teserahlah, aku akan tetap pergi.” Ujarnya lemas.




Yeon Hee menutup pintu kamar dan melonjak kaget ketika bertemu dengan Gwangsu. Gwangsu memakai helm dan semacam jubah. –tambah sinting ni anak xD-
“Kau membuatku kaget.” Omel Yeon Hee.
 “Kau tambah aneh dari hari ke hari.” Tambah Yeon Hee.
Gwangsu bertanya ia mau kemana. Yeon Hee langsung menyahut: bekerja. Ia pun mengusir Gwangsu.
“Tidak! Kau tidak boleh kesana. Apakah kau idiot? Apakah kau bodoh? Rumah itu bukan tempat dimana kau bisa keluar masuk begitu saja.” Ujar Gwangsu serius.
“Jadi kau sudah tahu?”
“Apa? Kau sudah tahu dan akan tetap pergi? Apa kau gila?” sahut Gwangsu marah.
“Yah! Itu agak kasar. Exo itu...”
“MEREKA ITU MEMPUNYAI KEKUATAN GAIB!!” teriak Gwangsu sekuat tenaga. Yeon Hee melongo.
“Mereka mungkin orang-orang yang jelek. Tapi mereka bisa mengeluarkan api dari tangan-tanagn mereka. Mereka adalah alien jelek!  Yang legendaris.” Tambah Gwangsu melebih-lebihkan.
Yeon Hee tampak prihatin dengan kesintingan adiknya - haha xD-.
“Jika mereka mempunyai kekuatan gaib, maka aku mempunyai kekuatan super supranatural.”
“Aku bisa mengurus diriku sendiri. Jadi minggirlah anak gila.” Ujar Yeon Hee gemas.
Sebelum Yeon Hee pergi, Gwangsu memakaikan helm nya pada Yeon Hee.
“Kak, tolong kembali hidup-hidup.” Ujar Gwangsu serius.




Yeon Hee akhirnya tetap memakai helmnya di depan Chan yeol dkk. Baekhyun tampak tak bisa menahan tawanya.
“Aku tak bisa melihat dengan baik. Entah bagaimana hal ini menenangkanku. Untung aku memakainya.” Pikir Yeon Hee.
“Ada apa dengan helmnya?” ujar Chan yeol tak senang pada Yeon Hee.
“Silahkan duduk.” Ujar Do tak menggubris Chan yeol. Yeon Hee pun duduk dengan sungkan.
“Jangan gugup. Kau sudah tahu siapa kita. Jadi perkenalkan dirimu pada kami.” Tambah Baekhyun.
“Perkenalkan diri? Baik, aku bisa melakukannya. Janan takut.”
“Namaku Ji Yeon Hee, aku berumur 23 tahun. Aku seorang mahasiswa, tetapi sekarang sedang liburan musim dingin. Ibuku menyuruhku bekerja disini.” Ujar Yeon Hee takut takut.
“Dimana kau lahir?” tiba-tiba saja Chan yeol bertanya.
Sehun mendengus tak percaya.
“Cahn yeol, pertanyaan macam apa itu? Dimana kau lahir? Seperti kakekku.” Ujarnya.
“Aku lahir di Incheon.” Jawab Yeon Hee.
“Gadis Incheon!” teriak Chan yeol menaikkan satu tangannya. Ia tersenyum.
“Mulai saat ini kami akan memanggilmu seperti itu.” Jelas Chan yeol. Yeon Hee tampak tidak suka sedangkan sisa member setuju.
“Gadis Incheon? Itu menggelikan.”




Yeon Hee pun mulai membersihkan seluruh rumah dengan telaten. Ia sedang membersihkan meja saat ia menyadari Do sedang tidur di sofa. Yeon Hee mengambil handphonenya dan berniat memfoto wajah damai Do.
“Jangan mengambil gambar atau merekam video kami, aku ingin merasa nyaman di rumah.” Yeon Hee teringat pesan Do.
Yeon Hee sedang mensetrika baju dengan hati-hati. Ia pun teringat akan pesan Baekhyun.
“Hati-hati dalam mencuci dan menyetrika pakaian. Mereka semua sangat berharga bagiku.” Pesan Baekhyun.
Yeon Hee baru akan memasuki ruang musik Chan yeol dan ia di lempari kertas oleh Chan yeol.
“Keluar! Aku bilang datangnya nanti lagi. Kau tidak lihat aku sedang menulis lagu?” teriak Chan yeol.
Yeon Hee pun kembali keluar dengan meringis kesal.
“Jam kerja akan bervariasi menurut suasana hati kami. Datanglah ketika kami suruh dan pergilah saat kami suruh.” Yeon Hee teringat pesan Chan yeol.
“Aku benar-benar benci serangga. Jadi kau harus menangkap mereka semua, Gadis Incheon.” Pesan Sehun.
Yeon Hee benar-benar  melakukan semua pesan itu. Ia menangkapi serangga-serangga dengan tang kosong, dan menyemproti spray anti serangga di kolong-kolong sofa.




“Ini bukan pekerjaan. Ini perbudakan.” Ujar Yeon Hee tersenyum setengah sinting.
Yeon Hee sedang bersama Gaeun dikamarnya sekarang.
“Perbudakan? Ekspresi wajahmu mengatakan sebaliknya. Kau terlihat snagat bahagia. Kau punya mentalitas seorang budak” ujar Ga Eun sedikit prihatin.
“Aku seharusnya tidak menceritakan ini padamu. Aku bahkan menandatangani perjanjian rahasia. Mereka mungkin sedang mengawasiku.” Ucap Yeon Hee sedikit parno.
“Jangan seperti itu.” Ingat Ga Eun.
“Kau jangan mengatakan apapun pada siapapun di internet, oke?” pesan Yeon Hee serius.
“Jika aku tertangkap, mungkin aku akan menjadi budak mereka selamanya.” Tambah Yeon Hee.
“Aku rasa menjadi budak mereka selamanya bukanlah ide yang buruk.” Ujar Ga Eun.
Yeon Hee pun tersenyum setengah sinting.




Sementara itu Baekhyun dan Chan yeol sedang berlatih musik mereka yang baru. Chan yeol yang memainkan gitar, dan Baekhyun yang bersenandung. Tiba-tiba saja Chan yeol berhenti.
Baekhyun bertanya kenapa Chan yeol berhenti.
“Aku tidak suka paduan nada ini.” Jawab Chan yeol. Padahal baekhyun menganggap ini sudah lebih baik dari sebelumnya. Chan yeol tidak setuju dan hendak kembali memainkan gitarnya.
“Kau yakin kau baik-baik saja?” Tanya Baekhyun. Chan yeol tertegun.
“Jangan terlalu memaksakan diri. Ini tidak ada hubungannya dengan kalung kakekmu. Kau harus bangkit Chan yeol. Maka dari itu, semuanya akan berjalan lancar.” Ujar Baekhyun. –disini Baekhyun diceritakan sebagai sahabat terdekatnya Chan yeol chingu :D-
Chan yeol terdiam, merenung.




“Ibu ini keterlaluan. Gwangsu tidak melakukan apapun di rumah. Kau menyuruhku sepanjang hari. Aku bukan Cinderella tahu.” keluh Yeon Hee pada ibunya di seberang telepon.
Yeon Hee terlihat sedang berjalan sehabis berbelanja dengan handphone di dagunya.
“Aku lebih suka membayar sewa!” tambah Yeon Hee.
Handphone Yeon Hee terjatuh dari dagunya. Yeon Hee tambah kesal. Ia menurunkan belanjaannya dan memungut handphone nya.
“Ji Yeon Hee sudah lama tidak bertemu.” Sapa seseorang di depannya. Yeon Hee mendongak dan terpaku melihat cinta pertamanya-Cho Minhwan, berdiri di hadapannya.
“Hei, Ji Yeon Hee?” ujar Minhwan begitu melihat Yeon Hee melamun. Yeon Hee berdiri hati-hati mengambil handphonenya yang ternyata sambungan teleponnya belum terputus.
Yeon Hee mulai memerah pipinya.
“Apakah.. kau cuti?” ujar Yeon Hee pelan dengan menunduk.
“Kau tahu aku pergi wamil? Aku baru saja menunaikannya” jawab Minhwan. Yang hanya dijawab anggukan kepala dan senyum sungkan oleh Yeon Hee. Ia masih tak mau melihat mata Minhwan.




“Bagaimana kabarmu?” tanya Minhwan. Yeon Hee tak tahu harus menjawab apa.
“Sama saja kau rasa. Kau masih saja tidak melihat orang yang bicara denganmu. Benar-benar tidak nyaman kau tahu.” Ujar Minhwan menusuk hati.
Yeon Hee tertegun. Ia merasa sedih.
“Aku tidak bermaksud... maaf.” Ucap Yeon hee pelan.
“Kau tidak perlu meminta maaf.” Jawab Minhwan. Yeon Hee masih menunduk, dan tanpa sadar matanya berkaca-kaca.
“Hei, kenapa kau menangis? Orang akan salah paham.” Ujar Minhwan panik.




Tiba-tiba saja Chan yeol datang mengalungkan lengannya pada bahu Minhwan. Ia menatapnya tajam.
“Apa yang kau lakukan?” ujarnya dingin.
Di sisi lain pun muncul Sehun Do dan Baekhyun.
“Apa kau membuat gadis Incheon kami menangis?” ujar Sehun tak kalah dingin.
Mereka datang menyelamatkan Yeon Hee yang tak berdaya di depan cinta pertamanya, dengan memakai masker hitam seperti diawal episode.
Yeon Hee menatap mereka dengan sangat terkejut. Sedangkan Cho Minhwan menundukkan kepala terintimidasi.
-TBC-
Jadi! Akhirnya, jadi juga. :D
Benar-benar episode yang menguras pikiran. Hehe. Ya, bener loh, dibanding episode sebelumnya, episode ini paling susah di recaps menurutku. Tapi akhirnya jadi juga, fiuuh.
Disini akting Moon Ga Young bener-bener patut di beri jempol. Dia bener-bener ekspresif banget, jadi susah ngejelasin di recaps. Soalnya ekspresi Yeon Hee benar-benar terlalu kompleks kalau dijelasin. Yet, she did it very well.
Aku baru aja baca ulang postingan aku sebelumnya dan ngerasa malu banget udah bikin banyak typo. Jadi maafkan aku ya chingu kalau di postingan ini juga bakal ada banyak typo. Aku bakal berusaha ngedit pastinya. :D

Bonus piku Do buat yang request, hutangku impas yaa.. :D 



Seperti biasa, komentar dipersilakan.
Annyeong~







9 comments:

Unknown said...

Kkk gambar o gambar love it! Fightinggg

duixie said...

D.O always special one of My ... Trimakasih sinopsianya 😊 hwaiting chingu 👏

Unknown said...

Makin seru aja nh ceritanya,. Makasiihhh kk,..semangattt

Unknown said...

makasi chingu uda berkunjung :D

Unknown said...

Ep 1-5 nya mana chingu-yaa ?? :)

Unknown said...

Ada yang punya link buat download filmnya gak? pengen nih:)
Thanks min BTW keren banget min sinopsisnya

Unknown said...

Ada yang punya link buat download filmnya gak? pengen nih:)
Thanks min BTW keren banget min sinopsisnya

Unknown said...

Thanks min Btw bagus banget sinopsisnya...
Ada yang punya link buat download filmnya gak?:)

Unknown said...

Thanks min Btw bagus banget sinopsisnya...
Ada yang punya link buat download filmnya gak?:)

Post a Comment

Powered by Blogger.
 

My World! Copyright by Isma Nurul Rosida My World | Template by Gift Idea