Halo chingu. :D
Ketemu lagi dengan aku
yang masih flu berat. –haaatsyiii-
Langsung aja ya, cuss!
Chan yeol terlihat sedang
menggali tanah di sekitar sebuah pohon di halaman samping rumah kediamannya.
“Ini adalah pohon kesayangan kakek.” Pikirnya sambil terus menggali.
“Pasti di sini. Kumohon.”
ujarnya mulai kelelahan, masih terus meggali.
“Ah! Kenapa aku tak juga
bisa menemukannya?” teriak Chan yeol frustasi. Ia melempar sekopnya.
Chan yeol teringat
kembali sewaktu ia kecil. Sewaktu kakeknya memberikannya liontin itu.
“Ini dekat Chan, ini dekat.” Ucapan kakeknya kembali terngiang.
Chan yeol kembali menggali di pohon lain. Namun
tak kunjung menemukannya. Dia rebahan, terlihat kelelahan.
“Sial, dimana dia
menyembunyikannya?” ujarnya kelelahan.
Benar saja, Chan
yeol jatuh sakit esok harinya. Ia tak
bisa sarapan bersama dengan member lain.
Kai yang melihat Yeon Hee
lewat menariknya menuju meja makan untuk makan bersama mereka. Di meja makan
sudah ada Sehun, Baekhyun dan Do.
“Mereka terlihat dekat.” Pikir Do tampak tak suka.
“Seseorang tak ada kan?
Chan yeol sakit. Dia di kasur sekarang” ujar Beakhyun memberitahu.
“Apakah dia kena flu?
Apakah parah?” tanya Yeon Hee terkejut.
Do berhenti meminum
kopinya. Ia sekali lagi tampak merengut.
“Sepertinya flu. Dia
sedang tidur setelah makan bubur. Dia akan baik-baik saja.” Jawab Baekhyun.
“Bolehkah aku bertanya
sesuatu?” Ujar Kai tiba-tiba, ia mendekati Yeon Hee. Do terlihat curiga.
“Gadis Incheon, aku
dengar kau paling menyukaiku.” Tanya Kai. Yeon Hee sedikit terkejut.
“Ah..tidak juga.” Ujar
Yeon Hee sungkan.
“Ayolah, jangan bohong.
Aku tahu semuanya. Tak apa, katakan saja.” Ujar Sehun sok tahu.
Tiba-tiba Kai mendekat
dan membisiki Yeon Hee.
“Apakah cuacanya bagus?”
–wkwk, ini anak tanya gini aja musti bisik-bisik coba, ketauan banget cuma mau
ngomporin Do. xD-
Yeon Hee tersenyum dan
setuju. Sementara Do sudah diujung cemburu buta. –huaa xD- Baekhyun terlihat
kesal dengan Kai. Sedangkan Kai hanya tersenyum polos membalas pandangan Baekhyun.
“Aku memberitahumu bukan
untuk menggoda orang.” Bisik Baekhyun dari seberang meja. Sementara Kai hanya
tersenyum keras kepala.
Kai hendak mengambil
manisan dengan garpunya. Do dengan santai menyodokkan garpunya pada garpu Kai.
Sehingga Kai tak bisa mengambil manisannya. –Do cemburu xD- Kai sedikit
terkejut.
“Istirahatlah untuk
penerbangan malammu.” Ujarnya pada Kai sebelum menelan manisannya.
Kai terlihat sudah dapat
mengendalikan keterjutannya.
“Ah, mungkin. Lagi pula
aku sudah selesai makan.” Ujarnya. Kai berdiri, hendak meninggalkan meja.
“Hyung, mungkin ini bukan
pertarungan yang tak mudah, tapi, semangatlah.” Ujarnya menyemangati pada Do.
Do bingung, namun ia
memikirkan perkataan Kai. Sedangkan Baekhyun terlihat kesal.
Chan yeol bermimpi dalam
tidurnya. Chan yeol kecil, dan kakeknya berbincang di kasurnya tersebut,
seperti kali terakhir.
“Oh, sayang, kau demam
tinggi. Malaikatku, apakah kamu sangat
sakit?” Ujar Kakek memegang dahi Chan yeol kecil.
“Kamu terlalu banyak
menggali.“tambahnya.
“Aku capek. Tolong
beritahu dimana liontinnya.” Ujar Chan yeol kecil.
“Baiklah Chan yeol. Aku
akan memberimu sebuah petunjuk besar.” Ujar Kakek.
Kakek mulai menyanyikan
sebaris lagu dan Chan yeol kecil menebaknya.
“Merah.” Ujar Chan yeol.
“Benar sekali!” ujar
kakek.
Chan yeol kecil terlihat
bingung. Kakeknya hanya menjawab bahwa itulah petunjuknya. Tiba-tiba saja muka
kakeknya memburam dan ia berganti dengan muka Yeon Hee.
Chan yeol tak sadar dalam
tidurnya Yeon Hee terus berada di sampingnya. Yeon Hee mengelap muka Chan yeol
yang terlihat demam.
“Kamu pergi begitu saja?
Kenapa kamu tidak menemui Chan yeol dulu?” Ujar Baekhyun pada Kai. Kai terlihat
sudah siap untuk pergi. Baekhyun mengantarnya sampai depan halaman.
“Kita akan bertemu dalam
10 hari. Dia masih terlalu sakit.” Jawab Kai.
“Tetap kabari aku tentang
Gadis Incheon dan dua orang itu ok? Aku akan mati karena penasaran.” Tambah
Kai.
“Masuklah, kau akan kena
flu nanti.” Pamit Kai. Sebelum ia sempat masuk mobil ia kembali mengingat saat
ia dan Yeon Hee sedang bicara.
Terlihat Kai
mengendap-endap mencolek bahu Yeon Hee. Yeon Hee kaget, tapi tetap tersenyum
melihat Kai.
“Kamu ini bodoh ya?” ujar
Kai. -mungkin maksudnya dia itu gak sadaran-
“Tidak. Sebenarnya...aku
biasanya cukup jeli.” Ujar Yeon Hee membela diri.
“Jadi kau belum pernah
punya pacar? Ataukah hanya kamu memang bodoh di depan laki-laki?” tanya Kai.
Yeon Hee tak setuju.
“Tidakkah kau tahu apa
yang sedang terjadi dirumah ini?” tanya Kai.
“Disini biasanya banyak
hal terjadi.” Ucap Yeon Hee terlalu polos.
“Jadi, apakah aku harus
memberitahumu sesuatu?” Tanya Kai. Yeon Hee penasaran.
“Tak apa. Lebih seru jika
kau tidak mengetahuinya. “ Lanjut Kai.
Kai tersadar dari
lamunannya oleh Baekhyun. Ia segera masuk ke mobil setelah berpamitan pada
Baekhyun.
Yeon Hee sedang menyentuh
dahi Chan yeol. Memeriksa apa ia masih demam. Tiba-tiba pintu kamar Chan yeol
dibuka dan masuklah Do. Do terlihat terkejut. Yeon Hee pun menghampirinya.
“Demamnya masih tinggi.
Dia perlu tidur nyenyak.” Bisik Yeon Hee. Do hanya terdiam.
“Aku akan mengambil
handuk yang lain.” Ujarnya kemudian meninggalkan Do.
Do terlihat memikirkan
sesuatu.
“Aku satu-satunya orang yang tidak dekat
dengannya.”
Do pun meninggalkan kamar
Chan yeol dengan sedih.
Sehun sedang
berjalan-jalan saat ia bertemu dengan Gwangsu. Sehun terlihat terkejut, juga
sangat senang.
“Hei, Brother!” ujarnya.
Ia pun memeluk Gwangsu.
“Aku merindukanmu. Kau
mau kemana?” Ujarnya kemudian menyadari Gwangsu membawa kantung kresek.
“Aku disuruh.” Jawab
Gwangsu. Sehun bertanya apa yang ia bawa dan Gwangsu menjawab apel.
Tiga gadis fans Exo
terlihat sedang berjalan santai saat tiba-tiba mereka melihat Gwangsu dan
Sehun.
“Hey! Dua orang di sana
bukannya member Exo?”
“Yang satu jelas bukan.
Dia sangat jelek.”
“Hey, matanya seperti
Sehun. Ya tuhan itu Oh Sehun!” teriak salah satu gadis.
Mereka terlihat gembira
dan berteriak-teriak menghampiri Sehun. Sehun dan Gwangsu terkejut. Sehun pun
menarik Gwangsu untuk menghindari mereka. Namun gadis-gadis itu justru semakin
agresif dan semakin giat mengejar mereka
Gwangsu dan Sehun
bersembunyi di belakang sebuah mobil dan fans itu kehilangan jejak.
“Aku tak bisa lagi lari.
Aku bisa mati.” Ujar Sehun ngos-ngosan.
“Kenapa kita lari? Apakah
sesuatu yang buruk akan terjadi jika kita tertangkap?” tanya Gwangsu tak
mengerti.
“Bukan. Bukan seperti
itu. Tapi mungkin aku harus pindah. Tak ada seorangpun yang boleh tahu dimana
kami tinggal.” Ujar Sehun masih kelelahan.
Gwangsu pun terdiam. Ia
mengambil topi Sehun dan memakainya.
“Aku akan berusaha
mengalihkan mereka. Kau lari.” Ujar Gwangsu yakin.
Sehun terlihat bingung.
“Apa yang...” ujar Sehun
terpotong karena Gwangsu terlanjur berlari.
Gwangsu menunjukkan
punggungnya pada fans yang ternyata masih berada di sekitar sana. Tak pelak
lagi Gwangsu langsung dikejar kejar oleh mereka, menyangka ia Sehun.
Sementara Sehun terlihat
tak berdaya dan sedih melihat temannya mengorbankan dirinya.
“Chingu-ya..”
Sementara itu Yeon Hee
sedang berada di dapur, menata peralatan dapur. Do mendekatinya dari belakang.
Yeon Hee berbalik dan terkejut. Ia tak sengaja memecahkan piring yang ia bawa.
Do langsun membungkuk membantu Yeon Hee mengumpulkan pecahan piringnya.
“Biarkan saja, aku akan
memersihkannya.” Ujar Do mencegah Yeon Hee. Yeon Hee keras kepala tetap
berusaha membersihkannya. Namun dua tangan Yeon Hee justru terluka karenanya. 2
jarinya berdarah.
“Sudah kubilang aku yang
akan membersihkan.” Ujar Do marah. Yeon Hee kaget.
Do membalut luka Yeon
Hee.
“Angkat kedua tanganmu.
Sekarang juga.” Ujar Do selesai membalut luka Yeon Hee. Yeon Hee ragu-ragu
menurut.
“Seperti ini?” ujarnya.
“Ini hukuman karena kau
tak mengindahkan ucapanku.” Ujar Do sok marah. Yeon Hee terkejut.
“Sebenarnya ini membuat
lukamu cepat berhenti mengalir.” Canda Do. Yeon Hee dan Do pun tertawa bersama.
“Bolehkah aku bicara
bebas denganmu? Aku merasa aku adalah orang yang paling jauh denganmu.” Ujar Do
kemudian.
“Tidak juga. Aku justru
paling nyaman denganmu.” Ujar Yeon Hee tak setuju. Tak sadar ia menurunkan
kedua tangannya.
“Benarkah?” ujar Do
terlihat senang. “Tangan” ingat Do.
Yeon Hee pun kembali
menaikkan tanganya.
“Lalu, siapa yang paling
kau sukai?” ujar DO kemudian, serius.
Yeon Hee terpengarah.
“Apa?”
Do menatapnya serius.
“Bisakah aku menjadi
laki-laki yang paling kau sukai?” ujarnya menatap Yeon Hee dalam-dalam. Yeon
Hee hanya bisa terpaku.
-TBC-
Scene Bonus:
Tampak Gwangsu memasuki
kamar kakaknya dengan tampilan gangster. -absurd sekali xD- Yeon Hee sedang
memasang masker wajah.
“Siapa orang yang kau
sukai?” ujarnya bersender pada pintu.
“Pergilah.” Ujar Yeon Hee
mengusir, tak terpengaruh.
“Jawablah aku perempuan.
Aku bertanya padamu sudah berkali-kali.” Ujar Gwangsu tak terima.
“Aku bilang pergilah”
Jawab Yeon Hee kalem.
“Kau yang pergi. Pergi ke
Hawaii!” Ujar Gwangsu kesal.
Yeon Hee berpaling dari
cerminnya dan melempar gulungan tisu ke arah kepala Gwangsu. Meleset sejengkal.
“Aku lebih suka pergi ke
Shanghai!” teriaknya.
Gwangsu terpaku.
“Shang... KAI?” ujarnya. –bolot sekali ini anak
Selese deh recapsnya. :D
Ternyata setelah dilihat,
preview episode 10 kayaknya banyak banget asumsiku yang salah ya? Hehe xD
Namanya juga preview.
Suka di buat bingungin. –alasan alasan :P-
Tapi, bener kok, asumsiku
bahwa si Kai ini cuman pingin menyadarkan Do dan Chan yeol tentang perasaan
mereka pada Yeon Hee. Kai ini gak bener-bener suka sama Yeon Hee jadinya
chingu.
Chan yeol bener-bener
bertekad menemukan liontin yang satunya disini chingu. Sampai-sampai jatuh
sakit. –ikut sedih :(-
Dari scene bonus kita
tahu bahwa itulah bagaimana Sehun dan Gwangsu mengasumsikan bahwa Yeon Hee
menyukai Kai.
Dari semua adegan, yang
paling ngakak tentu saja adegan dramanya Gwangsu dan Sehun. Backsoundnya itu
loh, harusnya bikin miris orang yang ngeliat tapi justru mbuat aku pingin
ketawa ngakak.
Kayaknya sekian dulu deh
postingan aku kali ini.
Seperti biasa, komentar
dipersilakan. Don’t be silent readers!
11 comments:
Maaf yaa bnyak typo, aku lgi ga enak bdan chingu :( oh ya, soal liontin ak lupa nmbahin, kyaknya liontin yng stu dikasihin kakeknya ke yeon hee.. scara mreka dlu punya msa kcil brsama, syangnya yeon hee gak mnyadarinya aja..
Mkanya kakeknya blang bhwa liontin itu dkat :) itu asumsiku, gmana pndpat chingu skalian?
tiap baca selalu sakit perut,kakakakakak.
Yang pas di meja makan sehun ngangkat tangan itu apa tjoba
Felling ku liontin yg dicari chan yeol itu adalah yeon hwe, jadi kakeknya sudah menjodohkan chan yeol dg yeon hwe...
Ngakak bener deh ngeliat sehun, kai, dan Baekhyun, ngerjain d.o sampai segitunya ngehempas garpu kai :D, sehun dan gwangsu juga buat aku ngakak sampe jatuh dri atas tempat tdur, dan Aku setuju sama mba @isma, aku sempet liat yeon hee make kalung, cuma dianya gk nunjukkin mata kalungnya, dan fighting mba isma, dan makasih walaupun flu berat tapi masih sempt ngabulin buat lanjut episod
Feeling ku dia kayak blang gini : "itu aku. Itu aku yang ngasih tahu."
Kan si sehun itu yng awalnya ngasumsiin si yeon hee suka kai..
Min sebenernya Chan itu nyari lontin yang dia ilangin atau yang satu punya kakeknya? Katanya yang dia ilangin itu udah hancur trus knapa dicari lagi min? Atau dia nyari yang dipegang kakeknya?
Min sebenernya Chan itu nyari lontin yang dia ilangin atau yang satu punya kakeknya? Katanya yang dia ilangin itu udah hancur trus knapa dicari lagi min? Atau dia nyari yang dipegang kakeknya?
@devi, jadi kayaknya nih si chan nyari pasangan liontin nya itu.. kan dia sering keinget kalo kakeknya pnya 2 liontin, satu dbwa chan yng stu blum dketahui kberadaanny
OK. Makasih ya min infonya :) semangat min buat episode 11 nanti!
OK. Makasih ya min infonya :) semangat min buat episode 11 nanti!
Post a Comment