Loha! :D
Aku kembali membawa
sinopsis Exo Next Door episode 14. Sudah menunggu lama ya? Mian, author sedang
sibuk, -alesan, alesan, xD-
Langsung aja yuk, cuss!
Gwangsu disuruh menunggu
di basement oleh Sehun. Gwangsu melihat-lihat sekeliling dan pandangannya
tertumbuk pada sebuah gantungan baju kayu yang ada di sana. –gantungan yang
sama dengan tuas rahasia-
Ia menghampirinya dan
mulai memukul-mukulkan tangannya sambil berteriak-teriak, melatih jurusnya.
Didalam, Yeon Hee yang
mendengar suara itu bangkit berdiri di ikuti Chan yeol.
“Aku di sini!” teriak
Yeon Hee.
Tiba-tiba lampu yang
berada tepat di atas kepala Yeon Hee korslet dan padam. Yeon Hee terlonjak
kaget dan ditangkap Chan yeol sebelum ia terjatuh. Bandul kalung Yeon Hee
keluar dari sweaternya dan Chan yeol menyadari bahwa kalung itu persis sama
dengan miliknya.
“Bagaimana kau memiliki
itu?” ujarnya.
Sementara di luar,
Gwangsu yang sempat terhenti memukul karena merasa mendengar teriakan kembali
memukul-mukul gantungan itu dengan semangat. Sampai akhirnya dia memukul tuas
itu dan pintu ruang rahasia di sebelahnya terbuka.
Gwangsu kaget. Lebih
kaget lagi saat ia menemukan Yeon Hee di dalamnya.
“Gwangsu!” teriak Yeon
Hee menahan tangis.
Terlihat Yeon Hee menggunakan
selimut tebal dan berusaha menghangatkan diri dikelilingi Ibunya dan Gwangsu.
“Aku tidak sengaja. Itu
kecelakaan.” Ujar Yeon Hee. Ibunya tak percaya dan memukul-mukulnya.
“Kau ini, tidak pernah
belajar dari pengalaman. Kau harusnya dihukum.” Ujar Ibunya semakin ganas
memukul. Gwangsu pun ikut geleng-geleng kepala melihat kakaknya.
“Ibu Park! Apakah kau
tahu betapa ketakutan dan kedinginannya aku? Chan yeol bilang kau sudah
membuangku. Bagaimana bisa kau tidak mencari saat putrimu menghilang? Betapa
memalukan.” Rengek Yeon Hee.
“Dibuang? Memangnya kau
ini apa, sebuah perahu? Kenapa kau mencoba menyalahkanku seperti itu?” bentak
Ibunya. Gwangsu memeletkan lidahnya pada Yeon Hee dan Yeon Hee menendangnya.
Di tempat yang berbeda
dengan situasi yang hampir sama, Chan yeol dikelilingi Baekhyun, Do dan Sehun.
Ia sama-sama memakai selimut tebal.
“Entah bagaimana, kau
terjebak di dalam ruang rahasia. Si Gadis Incheon kebetulan masuk.” Ringkas
Sehun.
“Lalu itu sebabnya kalian
menghabiskan malam bersama-sama?” tanya Do, yang langsung di jawab serempak
oleh Baekhyun dan Sehun “Tidak masuk akal!”
“Bagaimana jika memang
benar? Apa yang kalian inginkan dariku? Jika kalian segera menemukanku, semua
ini tak akan terjadi. Aku pikir aku akan mati di sana!” bentak Chan yeol tak
terima.
“Kami pikir kau di
kamarmu. Kami berusaha lebih perhatian. Kau terlihat sensitif hari ini.” Bela Baekhyun.
Sehun ikut membenarkan. Sehun dan Baekhyun pun merangkul Chan yeol penuh
sayang, sementara Chan yeol merasa risih.
“Aku senang kau baik-baik
saja.” Ujar Do sebelum berlalu, tampak kesal oleh sesuatu.
Yeon Hee sedang berada di
kamarnya merenung, melihat foto masa kecilnya bersama Chan.
“Aku rasa itu mungkin
saja. Chan adalah Exo dan muncul di hadapanku setelah 16 tahun. Benar, bisa
saja hal itu terjadi.” Ujar Yeon Hee pada dirinya sendiri.
“Dia sangat berubah. Dulu
dia sekecil ini, dan berubah sebesar ini. Dia juga tampan, jadi tidak apa-apa
aku tidak mengenalinya.” Lanjutnya berusaha menenangkan dirinya.
“Tapi itu tak wajar, Chan
adalah teman yang baik. Bagaimana bisa aku tak menegnalinya?” desah Yeon Hee
merasa bersalah.
Tiba-tiba Yeon Hee
teringat perkataan Chan yeol yang meminta kalungnya.
“Tapi, kenapa dia
mengambil kalung yang diberikan kakeknya padaku?” ujar Yeon Hee bingung.
Yeon Hee dan Ga Eun
sedang berada di kamar.
“Astaga! Chan yeol yang
karismatik itu adalah sahabatmu?!” ujar Ga Eun tak percaya. Yeon Hee yang sedang
bertopang dagu membantah.
“Jangan bilang sahabat.
Dia hanya temanku.” Ujarnya.
“Terserah. Aku
benar-benar tak tahu. Kau ini lebih bodoh dari batu.” balas Ga Eun.
“Ketika aku mengatakan
apa yang terjadi, siapa yang menyuruhku mengikuti fanclubnya?” ujar Yeon Hee
tak terima. Ga Eun beralasan itu karena ia tak tahu Yeon Hee berteman dengan
selebriti terkenal.
“Ini bahkan lebih dari
imajinasiku yang paling liar. Ini sebuah anugerah, sebuah keajaiban.” Ujar Ga
Eun semangat. Sementara Yeon Hee lemas dan tak terlihat tertarik.
“Jadi, apa kau mengejar
satu sama lain sepanjang malam?” goda Ga Eun.
Sebuah pesan Line masuk
ke handphone Yeon Hee, dari Chan yeol.
Hei Chingu, bisnis tetaplah bisnis. Bekerjalah.
Yeon Hee memencet tombol
back dengan gemas. Ia kembali menghela nafas.
Yeon Hee masuk ke kamar
Do saat Do sedang membaca scriptnya. Do dan Yeon Hee sama-sama terkejut.
“Haruskah aku kembali
nanti?” ujar Yeon Hee sopan.
“Tak apa-apa. Kenapa kau
tak mengambil libur?” ujar Do mempersilakan. Yeon Hee dan Do sama-sama
tersenyum manis.
Do membuatkan minuman hangat
untuk mereka berdua.
“Dimana Chan? Dia menyuruhku
datang.” Ujar Yeon Hee heran setelah menyeruput minumannya.
“Chan?” ujar Do bingung.
“Maksudku Chan yeol. Saat
ia kecil ia dipanggil Chan. Apa kau tidak tahu? Aku tidak menyadarinya, tapi
Chan yeol sebenarnya adalah Chan. Dia teman lamaku. Bukankah menakjubkan?” ujar
Yeon Hee panjang lebar sambil tersenyum. Do terlihat berpikir keras, tampak
sama sekali tidak senang.
“Foto itu, foto Chan
yeol.” ucap Do pelan pada dirinya sendiri.
Sehun dan Gwangsu sedang
berada di camp, sama-sama minum kopi. Sehun tersedak.
“Anak laki-laki dalam
foto itu adalah Chan yeol?” ujarnya masih tak percaya. Gwangsu hanya
mengiyakan.
“Dia memang tidak
memiliki semangat yang membara sebagai anak laki-laki.”
“Kau bilang Gadis Incheon
berteman?” ujar Sehun meluruskan. Gwangsu mengiyakan lagi-lagi.
“Di ruang bawah itu, mereka
menyadari kebenaran secara telanjang.” Ujarnya. –telanjang di sini berarti
mereka sudah tahu semua kebenaran tanpa ada hal yang ditutup-tutupi lagi.
Tapi Sehun justru
berpikir aneh dan menangkupkan tangannya ke dadanya. Gwangsu tak mengerti.
“Jika mereka berdua
berteman, kita berarti juga berteman. Itu berarti kita....” Ujar Gwangsu.
“Bertakdir” ujar Sehun.
“Berbesan” koreksi
Gwangsu bersamaan dengan Sehun. Sehun terpengarah.
“Bagaimana di kasar
padaku padahal dia tahu selama ini?” ujar Yeon Hee dengan santai pada Do.
“Dia tahu selama ini?”
tanya Do sedikit terkejut. Yeon Hee mengiyakan.
“Apa kalian dekat?” tanya
Do kemudian. Yeon Hee menjelaskan bahwa ketika Chan yeol pindah ia terus menangis
dan membuat masalah besar. Bahkan ia menangis sampai kepalanya sakit.
“Kalian berdua pasti
punya banyak kenangan.” Komen Do.
“Kami dulu dekat selama
hampir satu tahun. Dia agak ketus sekarang, tapi dia dulunya lucu. Kami bahkan
berjanji untuk menikah saat dewasa.” Ujar Yeon Hee tersenyum mengingat masa
lalu. Do terdiam, termenung.
“Jika kau berteman dengan
Chan yeol, kita juga harus berteman juga.” Ujar Do berharap. Yeon Hee sedikit
kaget.
“iya, berbicara dengan
bebas dan saling memanggil nama masing-masing, bisakah kita melakukannya?” ujar
Do semangat. Yeon Hee tertegun, merasa tak enak. Tapi kemudian ia mengangguk
sedikit ragu. Do tersenyum senang.
“Mungkin suatu hari nanti
kita juga bisa berbagi perasaan yang dalam juga.” Tambah Do semakin
bersemangat. Yeon Hee lebih terkejut lagi, lebih merasa tak enak. Tapi ia tetap
mengiyakan, meski dengan ragu.
“Bisakah kita berbicara bebas
sekarang?”ujar Do penuh harapan. Yeon Hee pun kembali mengiyakan meski tidak
sepenuh hati. Do tersenyum senang. Yeon Hee pun juga ikut tersenyum, meski
kaku.
-Sakit rasanya ngelihat
kamu kayak gini Do ToT, nyesek deh, huaa!-
Yeon Hee sedang
membersihkan meja makan. Tiba-tiba Chan yeol mengagetkannya. Yeon Hee terlonjak
kaget.
“Kau menakutiku!” bentak
Yeon Hee kesal.
“Hei, kau membentak
majikanmu?” ujar Chan yeol tersenyum menantang.
“Apa maksudmu? Aku tak percaya aku
membiarkanmu menyuruhku dengan seenaknya.” Balas Yeon Hee tak percaya. Chan
yeol menatap kalung di tangannya. Yeon Hee melihatnya juga.
“Kakekmu memberikan itu
padaku karena aku terus saja menangis setiap hari setelah kau pergi.” Jelas
Yeon Hee. Chan yeol berusaha menahan senyumnya tapi gagal.
“Kau menangis? Setiap hari?
Apakah kau merindukanku?” tanya Chan yeol terlalu senang. Yeon Hee kesal,
memintanya berhenti.
“Dia bilang jika aku
memiliki ini kau akan datang mencarinya.” Jelas Yeon Hee.
“Jadi kau menunggukku?”
goda Chan yeol lagi. Yeon Hee tambah kesal.
“Biarkan aku memegangnya
sampai semua kembali normal. Aku benar-benar membutuhkan ini sekarang.” Ujar Chan
yeol serius. Yeon Hee menatapnya bingung.
Tiba-tiba handphone Yeon
Hee berbunyi, ternyata video call dari Min Hwan. Yeon Hee menerima panggilan
itu dan buru-buru menjelaskan bahwa ia tak bisa berbicara sekarang dengannya.
Tapi Chan yeol dengan sigap menyambar handphonenya, dan menjauhkan dari Yeon
Hee. Yeon Hee terkejut dan berusaha menggapai handphonenya dari tangan Chan
yeol. Chan yeol menahan keningnya dengan satu jari. Yeon Hee bahkan berusaha
menjambak rambut Chan yeol.
“Yeon Hee, Ji Yeon Hee. “
ujar Min Hwan melihat semua kejadian itu dari seberang telepon. Chan yeol
tampak tak senang dengan Min Hwan.
“Aku pacarnya Ji Yeon
Hee. Apa urusanmu? Jangan pernah menelepon kembali. Menyingkirlah!” ancam Chan
yeol serius.
“Kau.. Exo.. Exo?” ujar
Min Hwan gelagapan. Chan yeol memencet tombol end call berkali-kali dengan
ganas. Lalu membanting handphone itu ke meja. Yeon Hee hanya bisa tertunduk
lemas melihat handphonenya.
“Kau marah?” tantang Chan
yeol. Tentu saja dia marah, tapi Yeon Hee memilih menggeleng.
“Ngomong-ngomong, dia itu
bukan cinta pertamamu. Apakah kau tidak ingat memintaku kencan? Cinta pertamamu
bukanlah dia. Tapi aku.” Jelas Chan yeol. Yeon Hee terkejut.
“Mari kita pergi
berkencan setelah bekerja besok.” Ujar Chan yeol dengan santai, sementara Yeon
Hee tambah terkejut.
Tanpa mereka sadari
selama ini Do mengamati mereka dari belakang. Dia terlihat sangat sedih, juga
cemburu. Do memutuskan untuk menghampiri mereka. Ia berdeham. Chan yeol dan Yeon
Hee langsung menoleh ke arah Do.
“Ada apa?” ujar Do
setelah berada di hadapannya. Ia belum sempat bertanya lebih jauh ketika
handphonenya berdering, ada telepon.
“Ada masalah besar. Suho
menghilang!” ujar suara di seberang mengagetkan Do.
“Apa?!” ujarnya tak percaya.
Chan yeol dan Yeon Hee pun ikut terkejut.
-TBC-
Yak, segitu dulu sinopsis
episode 14! Previewnya akan aku usahain post esok hari. Di tunggu ya:D
Seperti biasa, komentar
di persilakan. Don’t be silent readers.
Annyeong~
9 comments:
Cieee yeon hee ama chan mkin dkt
Skrng chan brni goda yepn hee nieee
Oppah d.o jgn sdi msi ada aku lo
Suho oppah kmna mnghilng ea??
chan-yeon hee lucu bgt kalo tengkar.. :)
apalagi pas chan bilang "Ngomong-ngomong, dia itu bukan cinta pertamamu. Apakah kau tidak ingat memintaku kencan? Cinta pertamamu bukanlah dia. Tapi aku.”
aahhhh..... lanjutin lagi yah min :)
Makasih sinopnya..tunggu lanjutanya.ceritanya ringan tapi bagus gemesin ngeliatnya...gomawo...
Huhh daebah,jadi pengen liat episode selanjutnya
Uuu miris bngt D.o.. yeon hee ceritain masa lalu dia bareng Chan kgk liat ekspresi muramnya D.O T.T
Stay strong baby Kyunsoo
Gomawo buat chingu ^-^
Trimakasi sudah brkunjung chingu :) preview 15 uda aku post!
Wah gak sadar udah keluar episode 14 nya .
Kyaaaa ChanHee cute moment...tapi kasihan d.o...Ditunggu episode selanjutnya ...hwaiting ^^
gomawo yo :)
Post a Comment