Aku balik membawa
sinopsis Exo Next Door Ep 12, jeng jeng jeng! Fuyah! :D
Langsung aja ya! Check it out!
Chan yeol dan Baekhyun
terlihat sedang menulis lagu bersama. Tiba-tiba Chan yeol menggeram frustasi.
Baekhyun menoleh padanya heran.
“Apa yang salah?” ujarnya.
“Aku sedang kacau.” Jawab
Chan yeol. Baekhyun tak mengerti apa maksud Chan yeol.
“Aku tak bisa memikirkan
melody yang manis.” Jelas Chan yeol.
“Baekhyun, kenapa kau tak
mencari penulis lagu yang lain?” tanyanya kemudian.
“Jangan bodoh. Aku
sekarang jauh lebih khawatir tentang Suho.” Ujar Baekhyun.
“Ada apa dengan Suho?”
tanya Chan yeol terkejut.
“Dia tidak juga baikan
sendirian di rumah sakit. Dia depresi.” Jawab Baekhyun. Chan yeol tampak
berpikir keras. Dengan tiba-tiba Chan yeol berdiri.
“Aku harus menemukan
liontin yang satunya.” ujarnya lebih kepada dirinya sendiri. Ia lalu beranjak
pergi.
Do dan Sehun masih
berpikir di meja makan tentang foto Chan yeol kecil.
“Ini benar-benar mirip
dengannya. Aku seratus persen yakin. Apa dia masih tidur sekarang?” Ujar Sehun.
Do terlihat berpikir.
“Aku benar-benar ingin
tahu.” Keluh Sehun.
Tiba-tiba Chan yeol masuk
dapur dan mengambil minum dari kulkas dengan tak sabar. Ia meminumnya dan baru
sadar selama ini Do dan Sehun mengamatinya. Chan yeol kesal.
“Apa yang kalian lihat?”
tanyanya. Do dan Sehun tak juga menjawab.
“APA?” bentak Chan yeol
kesal. Ia lalu berlalu dengan langkah marah meninggalkan Do dan Sehun yang
masih terkejut. Dua-duanya membandingkannya dengan anak kecil di foto.
“Bukan dia.” Ujar Do
sambil menggeleng.
“Jelas bukan dia. Tak
mungkin dia.” Tambah Sehun setuju.
Yeon Hee terlihat mencoba
berlari, tapi ia tetap stuck di tempat ia berlari. Ia berlari di atas telapak
tangan Kakek Chan. –Jelas ini di mimpi :D-
“Kakek, aku sedang
berlari. Tapi kenapa aku tetap di tempat yang sama?” ujar Yeon Hee panik terus
berlari.
“Kau tidak akan bisa
meninggalkan tanganku.” Jawab Kakek Chan licik.
“Apa? Kakek, tolong
biarkan aku pergi.” Rengek Yeon Hee terus saja berlari.
“Aku akan membiarkanmu
jika kau menjawabku dengan benar.” Jawab Kakek Chan. Kakek Chan pun mulai
menyanyikan lagu tebak-tebakkan yang dulu pernah ia nyanyikan di mimpi Chan
yeol.
“Rudolph adalah rusa
kutub yang berhidung merah.” Nyanyinya.
“Apa lagi yang merah?”
tanyanya kemudian pada Yeon Hee.
“Apel.” Tebak Yeon Hee.
Kakek Chan menggeleng, bukan bukan bukan.
“Penyanyi Hyuna?” Tebak
yeon Hee lagi. Kakek Chan tampak bingung, tapi kemudian menggelengkan kepalanya.
Yeon Hee sudah tampak lelah berlari terus menerus.
“Kakek, sampai kapan aku
harus berlari?” keluh Yeon Hee. Kakek Chan pun menjawab sampai kau ingat. Yeon
Hee bingung.
“Anak ini sama-sama bodoh
seperti yang satunya.” Kakek Chan menggeleng-gelengkan kepalanya. Yeon Hee
kembali merengek dan tiba-tiba saja dia terjatuh. Ia terjatuh dari tempat
tidurnya.
Yeon Hee mengaduh. Ibunya
terlihat sedang berada di samping tempat tidurnya.
“Apa kau sudah bosan
tidur dengan mata tertutup?” omel ibunya.
“Ah, kakek?” ujar Yeon
Hee masih tak sadar.
“Kamu tidak mengenali
ibumu sendiri?” ujar ibu Yeon Hee tak percaya. Yeon Hee mengucek matanya,
barulah ia tersadar.
“Ah, ibu.” Ujarnya kemudian.
“Ya, aku ibumu!” bentak ibunya.
“Kakek Chan berada di mimpiku
sebab aku selalu saja pergi ke rumah sebelah.” Cerita Yeon Hee malas. Ibunya
sedikit terkejut. “Benarkah.?”
Yeon Hee hanya
mengangguk.
Terlihat Chan yeol berada
di basement. Ia melihat sekeliling dengan tekad kuat.
“Aku akan memulai mencari lagi dari sini.” pikirnya.
Lalu Chan yeol mulai
mencari-cari di semua tempat. Di laci, rak-rak, kotak-kotak semua tempat. Chan
yeol masih juga belum menemukannya. Ia kelelahan, dan juga berkeringat. Ia
melepas sweaternya dan menggantungkannya di sebuah gantungan baju kayu di
dekatnya.
Tiba-tiba saja sebuah
pintu rahasia terbuka. Chan yeol terkejut. Rupanya gantungan kayu itu adalah
sebuah tuas yang jika ditekan dapat membuka pintu itu. Ia memasukinya dan
bertemu sebuah lorong sempit yang gelap. Di ujung lorong itu ternyata ada
sebuah ruangan. Ruangan rahasia kakeknya.
Yeon Hee sedang
mengambili baju-baju kotor di basement. Ia menemukan foto dirinya sewaktu
kecil. Yeon Hee terkejut.
“Kenapa ini bisa di sini?”
ujarnya tampak berpikir. Ia mengamati foto anak laki-laki di sebelah kiri itu
lekat-lekat.
“Mungkinkah... aku yakin.”
Ucap Yeon Hee pelan.
“Ini pasti ulah Gwangsu! Memalukan.”
teriak Yeon Hee. –gubrakk xD-
Yeon Hee terlihat tak
lagi memikirkannya. Ia menghampiri gantungan baju di dekatnya, hendak mengambil
sweater Chan yeol. Barulah ia sadar ada sebuah pintu rahasia yang menganga di
dekatnya.
“Kenapa ada lubang di
sini? Apakah memang sudah seperti ini?” ujarnya penasaran. Ia memasuki pintu
itu sambil meraih sweater Chan yeol. Ketika Yeon Hee sudah masuk sepenuhnya
tiba-tiba saja pintu itu menutup. Yeon Hee kaget.
“Siapa di sana?” ujar
Chan yeol yang ternyata masih di dalam. Yeon Hee kaget mendengarnya dan
berjongkok, berusaha menutupi kepalanya dengan keranjang cucian. Chan yeol
mengetuk kepala keranjang itu. Membuat Yeon Hee tersentak.
“Sampai kapan kau akan
begitu?” ujar Chan yeol. Yeon Hee membuka keranjangnya dan terengah-engah. Ia
mengulurkan tangan.
“Tolong aku.” Ujarnya.
Chan yeol tak menggubrisnya dan kembali ke ruangan kakeknya. Yeon Hee tampak
tak percaya. Ia lalu mengikuti Chan yeol masuk ke ruangan itu. Yeon Hee
terpana.
“Wah! Tempat apa ini?”
ujar Yeon Hee.
“Bukan urusanmu.” Jawab Chan
yeol. Yeon Hee terlihat kesal. Tanpa sadar ia memandangi Chan yeol, lama.
“Kenapa kau melihatku?
Kau suka aku?” goda Chan yeol. Yeon Hee gugup.
“Jangan bodoh.” Ujar Yeon
Hee, lalu berdeham.
“Ini pasti tempat persembunyian
rahasia kakek itu.” Ujar Yeon Hee melihat sekeliling. Chan yeol menoleh.
“Ah, dulunya tempat ini ditempati
seorang kakek. Aku penasaran kenapa ia tak pernah memberitahuku tentang tempat
ini. Ini tempat yang sempurna untuk bermain petak umpet.” Jelas Yeon Hee.
“Jadi kau sudah suka
berkeliaran sejak kecil?” ujar Chan yeol tak percaya. Yeon Hee kesal. Tiba-tiba
Yeon Hee menemukan sebuah tali skipping pink di sebuah kardus. Yeon Hee
berjongkok mengambilnya, ia terlihat senang.
“Temanku dulu tinggal di
sini ketika aku masih kecil. Ketika wajahku memerah...” Yeon Hee berhenti
bercerita, ia keceplosan. Chan yeol mendengus geli.
“Aku tahu tentang itu.
Aku bahkan bisa melihatnya dari jarak 100 meter.” Ucap Chan yeol geli.
“Dulu, saat wajahku berubah
merah, dia memberikan ini padaku. Dia memberitahuku untuk melakukan lompat
tali. Jadi aku bisa bilang pada yang lain bahwa wajahku memerah karena ini.” Lanjut
Yeon Hee tersenyum mengingat masa kecilnya. Chan yeol ikut tersenyum.
“Anak umur 6 tahun yang
pintar.” Komennya. Yeon Hee tersentak.
“Bagaimana kau tahu ia
berumur 6 tahun?”
“Menurutmu bagaimana aku
tahu hal itu?” tanya Chan yeol balik. Yeon Hee tampak berpikir.
“Dia memang terdengar
kekanak-kanakan sih, seperti anak TK saja.” Ujar Yeon Hee menyimpulkan. Chan
yeol mendengus kesal.
“Lupakan tentang itu.
Memangnya apa yang aku harapkan. Ayo pergi.” Ujar Chan yeol. Chan yeol
mendahului Yeon Hee pergi ke pintu. Tapi tiba-tiba Chan yeol berlari kembali ke
Yeon Hee. Yeon Hee kaget.
“Kau yang menutup
pintunya?” tanya Chan yeol tajam.
“Mungkin? Pintunya menutup
sendiri. Tidakkah kau punya kuncinya?” ujar Yeon Hee. Chan yeol menghela nafas
berusaha sabar.
Chan yeol menatap
keranjang cucian Yeon Hee dan menemukan sweaternya ada di sana.
“Kenapa kau membawa itu?”
ujar Chan yeol marah. Yeon Hee gelagapan.
“Aku kira itu perlu dicuci.”
Ujarnya pelan. Chan yeol menghela nafas lagi. Ia tak bisa lagi bersabar. Ia
memunggungi Yeon Hee dan mengulurkan tangan kirinya ke belakang. Yeon Hee
bingung. Takut-takut ia menyambut uluran tangan Chan yeol. Chan yeol terkejut
Yeon Hee justru menggandeng tangannya. Ia melepaskan tangannya tambah kesal.
“Apa-apaan kau ini? Berikan
aku handphonemu.” ujar Chan yeol. -wkwk,
emang dikira ngajak dansa xD-
Yeon Hee baru sadar. Ia
lalu merogoh celananya untuk mengambil handphonenya, tapi tak ada. Yeon Hee
tersentak kaget. “Tidak ada.” Ujarnya panik.
Chan yeol menghela nafas
lagi. Ia sudah tak bisa sabar. Ia mencari dinding terdekat dan membenturkan
kepalanya, setengah kesal setengah gemas. Yeon Hee hanya melongo. Yeon Hee
meminta maaf. Chan yeol tak menggubrisnya dan berjalan dengan lemas ke arah
pintu.
Mereka berdua pun
berusaha menggedor-gedor pintu berusaha memanggil Baekhyun dan Sehun.
Sementara Baekhyun dan
Sehun sedang bermain playstation dengan sangat asyik. Mereka bahkan bermain
sampai pukul-pukulan. Sama sekali tak sadar panggilan Yeon Hee dan Chan yeol
dari basement. Di tempat lain, ibu Yeon Hee dan Gwangsu sedang tidur di depan
Tv, tak menyadari Yeon Hee belum juga pulang.
Yeon Hee dan Chan yeol duduk
meringkuk kedinginan di lantai. Chanyeol memakai selimut dan sweater yang hendak di cuci Yeon Hee.
“Apa kita harus menunggu
di dini sepanjang malam? Tak ada pemanas di sini.” Keluh Yeon Hee kedinginan.
Chan yeol menoleh padanya.
“Hei, mendekatlah.” Ujarnya.
Yeon Hee bingung.
Chan yeol tak sabar
menarik Yeon Hee merapat dengan dirinya. Ia membagi sweaternya dengan Yeon Hee.
–so sweetnya :D-
“Ini darurat.” Ujar Chan yeol.
Yeon Hee mengangguk kaku, masih terkejut.
Yeon Hee tampak tidak
nyaman. Ia berkali-kali mencuri pandang pada Chan yeol. Setiap ia mencuri
pandang pada Chan yeol, Chan yeol mengalihkan wajahnya dari Yeon Hee. Mereka
berdua terlihat tidak nyaman.
Chan yeol tak tahan lagi.
Dengan tiba-tiba ia berdiri.
“Sialan. Hey, kau bodoh.”
geram Chan yeol pada Yeon Hee. Yeon Hee ikut berdiri.
“Dengar!” ucap Chan yeol
serius, menatap Yeon Hee dalam-dalam. Yeon Hee terpaku.
“Aku ini..” lanjut Chan
yeol.
-TBC-
Selesai, yeay!
Paling suka episode ini. Banyak
momen so sweetnya. Hehe :D
Gimana kalo menurut
chingu sekalian? Komentar dipersilakan. Don’t be silent readers:D
Annyeong~
10 comments:
Ga sabar nunggu sampe episode terakhir... Cepet banger episode ini di post..baru kemaren liat yang episode 11.. Hwaiting!
aaaa... so sweeeettt, pengen liat lanjutannya, cepet dong :D
Walaupun sdh lihat foto juga yeon hee kagak sadar" juga ye lw itu chan, :D
Aku setujuh sama kakek chan lw mereka berdua (chan & yeon hee) sama" bodoh :D sama" gk nyadar" juga apa yg d.maksud kakek, dan menurut.ku yeon hee baru kali itu juga ngeliat chan tersenyum lepas d.hadap.a :) so sweet jdi.a, :)
gimana ya klo chanyeol jujur klo mereka tman masa kecil?? Pingin tau ekspresi nya yeon hee
Aku bca ini bnr2 gk bsa ktwa
Bnr kta kake chan yeon hee ama chan sma2 bdoh gk nyadar pdhal da dksi ptunjuk
Chan ama yeon hee d episode ini bnr2 soswit jg hehehe gk sbr nunggu mnggu dpn
Chingu mna ni priview buat mnggu dpn pnasarn ni
Fighting....
@mazkanah, preview ep 13 udah ak post chingu :) trimakasi ya uda brkunjung.. :D
Kerenn kakak..
DAEBAK!!! GOMAWO YO :*
Greget rasa nya pas liat moment so sweet nya
Post a Comment